Bayi Tabung
Tahukah
kamu apa yang dimaksud dengan bayi tabung dan bagaimana
prosesnya sampai melahirkan..?
Bayi
tabung adalah bayi hasil konsepsinya (yi dari pertemuan antara
sel telur dan sperma) yang dilakukan dalam sebuah tabung yang
dipersiapkan sedemikian rupa di laboratorium.
Didalam
laboratorium tabung tsb dibuat sedemikian rupa sehingga
menyerupai dengan tempat pembuahannya yang asli yaitu
rahim ibu atau wanita...ya nggak..?
Dibuat
sedemikian rupa sehingga temperatur dan situasinya persis sama
dengan aslinya.
Prosenya
mula-mula dengan suatu alat khusus semacam alat untuk
laparoskopi dilakukan pengambilan sel telur dari wanita yang
baru saja mengalami ovulasi.
Kemudian
sel telur yang diambil tadi dibuahi dengan sperma yang
sudah dipersiapkan dalam tabung yang suasananya dibuat persis
seperti dalam rahim.
Setelah
pembuahan hasil konsepsi tsb dipelihara beberapa saat dalam
tabung tadi sampai pada suatu saat tertentu akan dicangkokan ke
dalam rahim wanita tsb.
Selanjutnya
diharapkan embrio itu akan tumbuh sebagaimana layaknya di dalam
rahim wanita..
Sudah
tentu wanita tsb akan mengalami kehamilan ,perkembangan selama
kehamilan seperti biasa.
Bayi tabung atau pembuahan in vitro (bahasa Inggris: in vitro fertilisation) adalah sebuah teknik pembuahan dimana sel telur
(ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah satu
metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak
berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara
hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair.
Teknologi ini dirintis oleh P.C Steptoe dan R.G Edwards pada tahun 1977.
Penanganan terkini dalam pengobatan masalah kesuburan terdiri dari
beberapa tahap. Hal ini merupakan tahap pertama Teknologi Reproduksi
Dibantu dikembangkan dan paling banyak dipergunakan saat ini. Prosedur
berikut ini adalah proses yang paling efektif dalam penaganan beragam
masalah kesuburan, khususnya penyumbatan saluran tuba atau masalah pada
sperma.
Berikut adalah tahapan prinsip yang umumnya diterapkan klinisi
anda dalam menjalankan program IVF. Setiap pasien akan mempunyai
pendekatan klinis yang individual
- Tahap 1
Proses stimulasi yang umumnya menggunakan obat hormonal dimana diharapkan satu siklus program akan terdapat 5-10 folikel telur yang berkembang. - Tahap 2
Proses supresi dari ovulasi dengan harapan telur tidak pecah secara alami. Obat yang digunakan umumnya adalah GnRH agonist (long protocol) atau GnRH antagonist (short protocol). - Tahap 3
Saat telur telah sepenuhnya matang, telur diambil dari indung telur wanita melalui tindakan minor yaitu Ovum Pick Up (OPU). - Tahap 4
Sel-sel telur tersebut kemudian ditempatkan di dalam cawan laboratorium, yang kemudian dibuahi oleh sperma. - Tahap 5
Setelah beberapa hari, embrio dimasukan kembali ke dalam rahim, yaitu proses Embryo Transfer (ET).
Satu siklus pada umumnya akan menghasilkan sejumlah sel telur yang
dikumpulkan di mana tingkat fetilisasinya mencapai 70%. Selain dari
itu, embrio lainnya akan terus dikultur hingga hari ke-3 (D3) atau
di-blastocyst berdasarkan situasi klinis yang dihadapi. Kami menerapkan
transfer embrio dalam jumlah sedikit, namun cukup terbiasa dengan 2
atau 3 embrio akan ditransfer dengan memberikan pengertian kepada
pasangan tentang risiko kehamilan ganda.
Setelah transfer embrio, bila terdapat sisa embrio dengan kualitas
terbaik kami akan lakukan pembekukan terhadap sisa embryo tersebut,
untuk disimpan hingga digunakan untuk rencana mendapatkan anak
berikutnya.
Intra-Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI):
ICSI adalah prosedur mikromanipulasi di mana sperma tunggal
disuntikkan ke dalam telur. Teknik ini dilakukan untuk mengatasi masalah
infertilitas pada pria atau di mana sperma tidak memilki kemampuan
untuk menembus dinding sel telur. Jika telur berhasil dibuahi, embrio
selanjutnya dimasukkan ke dalam rahim untuk menjadi tempat berkembangnya
janin sebagaimana keberadaan alaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar